Selasa, 09 September 2014

Pertama mengamen di Ibu Kota

Suatu sore hari saya dan teman saya sedang duduk di pinggir danau di bawah pohon. Sore itu kami hanya berdua disana. Teman sayapun curhat akan uangnya yang menipis kami pun memutuskan untuk mengamen setelah pulang kerja besok.

Tanpa diketahui teman-teman yang lain kita berdua saat berangkat kerja jam 22.00 WIB. Karena saat itu kami masuk malam hari dan pulanj jam 07.00 pagi. Kami berangkat membawa tas untuk tempat kencrung (Gitar Kecil.4Senar).
Dan tas pun kami titipkan ke Security. Paginya kami mengambil tas dan melepas Sragam kerja kami dan membawa kencrung untuk siap mengamen.

Sebelum mengamen kami hanya sarapan roti dan minum air putih. Hati sayapun berdebar-debar dan penuh akan rasa malu. Sebelum berangkat tak lupa berdo'a bersama. Langkahpun kami arahkan ke sebuah desa dekat pabrik.

Lagu pertama kami bernyanyi dan keluarlah anak kecil yang berkata "Maaf mas" sambil melambaikan tangan tanda dia tidak mengasih uang ke kami.
Lagu kedua dan berikutnya pun sama.
Hingga kami tiba di sebuah warung makan setelah berpuluh meter berjalan dan beryanyi.
Dan Alhadulillah uang pertama yang kami dapat saat mengamen. Recehan 500 rupiah pun kumasukan kedalam tas.

Pintu ke pintu berikutnya kami mulai terbiasa dan tidak malu. Saya senang saat mengamen di pintu kos cewek karena disana rata-rata memberikan kami selembar 2000an walau kadang ada yang 1000an. Kamipun menikmati perjalanan ini.

Tak terasa Satu Jam sudah kami mengamen. Teman sayapun mengantuk karna kami mengamen pulang kerja malam dan tentu saja semalaman kami belum tidur.
Akhirnya kami istirahat dan membeli Es Teh di pinggir jalan dan kamipun tidur sebentar di pinggir jalan.

Karena panas dan hari mulai siang kami menghitung uang kami dan ternyata kami mendapat sekitar 25.000 rupiah.
Lalu kamipun pulang tanpa lagi mengamen karena panas. Di tengah perjalanan pun kami mampir ke warung karna yang jualan cabe-cabean.
Setelah lama di warung akhirnya kami pulang dan sampai kos untuk kembali beristirahat.

Sore hari kami berduapun menjajankan semua uang hasil ngamen kami tadi dan di bawa ke pinggir danau untuk menikmati pemandangan dan angin yang sejuk.


EmoticonEmoticon