Selasa, 09 September 2014

Sejak SD sudah dapat penghasilan

Saat SD saya sekolah di sebuah sekolah yang jaraknya lebih dari 1km. Sejak kelas 4 saya berangkat dan pulang naik sepeda saya.

Saat itu saya kelas 5, dan mendengar kalau kembang kamboja bisa di jual perkilo.
Setiap pulang sekolah saya pergi kemakam untuk memunguti kembang kamboja yang jatuh dari pohon. Saat satu kantong plastik sudah penuh dengan kembang kamboja saya pulang untuk menjemur agar kering. Karena yang laku dijual saat kembang itu sudah kering. Selang beberapa jam sayapun kembali memungut kembang di makam.

Haripun berganti dan sekarang temanku juga ikut mengumpulkan. Kami mengumpulkan bersama dan kadang tak hanya satu makam yang kami datangi.
Hingga akhirnya tiba dimana kami menjual kembang tersebut. Uang kami bagi rata. Pekerjaan ini kami lakukan bersama sampai lulus SD.

SMP saya pun masih mengumpulkan kembang sampai tak sadar akan hari ulang tahunku dan teman-teman SD ku pun mencariku kerumah untuk memberikan hadiah ulang tahun. Namun saat itu saya tak ada dirumah karena mencari kembang. Saat saya keluar dari makam teman-teman SD saya sudah menanti saya di depan makam dan mengucapkan Selamat kepada saya dan memberikan hadiah kepada saya.
Sesampai dirumah kubuka kadonya dan isinya sebuah mobil Tamiya yang saat itu sangat populer di kampung. Dan ada sebuah surat singkat di dalamnya yang menjelaskan kalau teman-temanku patungan saat membelinya.

Saya sempat berhenti mencari kembang dimakam karena sudah banyak orang yang mencarinya meskipun harganya saat itu sedang naik.
Sayapun pernah ikut-ikutan teman-teman saya mencari ronsokan.
Tak bertahan lama saya mencari ronsokan karena sekolah selalu pulang sore dan badanpun capek sekolah dan capek mengayuh sepeda berjarak 2km dari rumah.


EmoticonEmoticon